Hindari 5 Kesalahan Memilih Guiding Block Difabel

guiding block difabel

Dalam tata kota, pemasangan guiding block difabel menjadi salah satu yang wajib dilakukan. Tujuannya adalah untuk membantu pejalan kaki, terutama penyandang disabilitas tuna netra agar aman dan nyaman ketika berjalan.

Akan tetapi, pemasangan tactile yang tepat saja itu tidak cukup. Anda harus menghindari kesalahan pemilihan guiding block agar produk pedestrian tersebut awet dan bermanfaat. Berikut 8 kesalahan yang harus Anda hindari.

1. Pemilihan Material yang Tidak Tepat

Pemilihan material yang tidak tepat bisa mengurangi efektivitas guiding block sebagai alat bantu, mengurangi keamanan. Pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup atau meningkatkan resiko kecelakaan para pengguna yang bergantung pada fasilitas ini. Oleh karena itu, pemilihan material yang tepat adalah langkah krusial dalam perencanaan dan pembangunan fasilitas umum yang inklusif.

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar tidak salah memilih material guiding block.

  • Ketahanan dan Daya Tahan

Material yang dipilih harus memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi cuaca dan lalu lintas pejalan kaki yang tinggi. Guiding block yang cepat aus atau rusak akan kehilangan fungsinya sebagai alat bantu navigasi, mengakibatkan potensi kecelakaan atau kebingungan bagi pengguna.

Misalnya, jika material mudah pecah atau terkelupas, pola pada guiding block bisa menjadi tidak terlihat atau tidak dapat dirasakan dengan tongkat bantu.

  • Kestabilan Permukaan

Permukaan guiding block harus memiliki tekstur yang cukup kasar untuk memberikan grip atau daya cengkeram yang baik, terutama dalam kondisi basah. Penggunaan material yang terlalu licin dapat menyebabkan pengguna terpeleset, terutama di daerah yang sering terkena hujan.

Di negara dengan curah hujan tinggi, material yang tidak tahan air atau yang menjadi licin saat basah sangat berisiko.

  • Resistensi Terhadap Perubahan Warna

Guiding block harus memiliki warna yang kontras dan mudah dikenali oleh pengguna dengan sisa penglihatan. Beberapa material mungkin mengalami perubahan warna atau pemudaran ketika terkena sinar matahari atau faktor lingkungan lainnya.

Jika warna guiding block memudar atau berubah, pengguna akan kesulitan melihat atau mengenali jalur yang disediakan. Karena itulah, penting untuk memilih material yang tahan lama dalam hal warna.

  • Kesesuaian Material dengan Lingkungan

Material yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan di mana guiding block akan dipasang. Misalnya, di daerah dengan suhu ekstrem, material yang mudah memuai atau menyusut mungkin tidak ideal karena dapat merusak bentuk dan fungsi guiding block.

Di daerah yang rawan genangan air, material yang tahan terhadap kelembapan dan tidak menyerap air sangat dianjurkan.

  • Pertimbangan Lingkungan dan Keberlanjutan

Selain faktor-faktor teknis, pertimbangan terhadap dampak lingkungan dari material juga penting. Material yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang menjadi nilai tambah, karena mendukung upaya keberlanjutan dalam pembangunan infrastruktur.

2. Kesalahan dalam Pola dan Bentuk

Pada dasarnya, ada 2 jenis pola guiding block, yaitu stop (garis) dan go (dot). Pola inilah yang akan mempengaruhi petunjuk jalur khusus disabilitas.

Agar tidak salah dalam pemilihan pola dan bentuk, perhatikan hal berikut ini.

Guiding block menggunakan pola dan bentuk khusus untuk menyampaikan informasi navigasi melalui sentuhan dan kadang visual. Kesalahan dalam pemilihan atau penerapan pola dan bentuk dapat mengakibatkan kebingungan atau bahkan bahaya bagi pengguna. Berikut penjelasan lebih lanjut:

  • Jenis Pola Guiding Block

Guiding block umumnya memiliki dua jenis pola utama:

  • Pola Jalur (Line Type)

Jenis pola ini terdiri dari garis-garis panjang yang paralel, dan digunakan untuk menunjukkan arah yang harus diikuti oleh pengguna.

  • Pola Titik (Dot Type)

Jenis pola ini biasanya terdiri dari titik-titik atau lingkaran kecil yang teratur, dan digunakan untuk memberi peringatan atau memberitahukan bahwa pengguna telah mencapai titik tertentu. Tipe dot ini biasanya ditempatkan di persimpangan, pintu masuk, atau area berhenti.

  • Kesalahan dalam Penempatan Pola

Salah satu kesalahan yang umum adalah salah penempatan pola jalur dan pola titik. Misalnya, jika pola jalur ditempatkan di area yang seharusnya menggunakan pola titik. Alhasil, pengguna bisa salah mengira bahwa mereka harus terus berjalan lurus padahal sebenarnya mereka sudah harus berhenti atau berbelok.

Sebaliknya, pola titik yang ditempatkan di jalur yang seharusnya lurus bisa menyebabkan kebingungan atau bahkan risiko jatuh, karena pengguna mungkin berhenti atau mengubah arah secara tiba-tiba.

  • Konsistensi Pola

Pola yang tidak konsisten dalam ukuran atau bentuk juga bisa membingungkan pengguna. Guiding block harus dirancang dengan pola yang seragam dalam hal ukuran dan bentuk agar pengguna dapat mengenalinya dengan mudah.

Ketidakkonsistenan ini bisa terjadi karena kesalahan dalam produksi atau pemasangan, dan dapat mengurangi efektivitas guiding block sebagai alat bantu navigasi.

  • Kesalahan dalam Desain Pola

Desain pola yang tidak sesuai dengan standar atau yang terlalu kompleks juga bisa menimbulkan masalah.

Pola yang terlalu rumit atau tidak standar akan sulit dikenali dan dipahami oleh pengguna, terutama mereka yang baru belajar menggunakan guiding block. Sedangkan pola yang harusnya sederhana dan jelas malah menjadi sumber kebingungan jika desainnya tidak sesuai.

  • Pola yang Tidak Terasa Jelas

Guiding block harus memiliki pola yang jelas terasa di bawah kaki atau tongkat pengguna. Jika pola terlalu halus atau kurang dalam, pengguna mungkin tidak dapat merasakannya dengan jelas, yang mengurangi efektivitas guiding block dalam memberikan panduan navigasi.

3. Warna yang Tidak Kontras

guiding block difabel dengan warna kontras dari Futake
guiding block difabel dengan warna kontras dari Futake

Terlihat sederhana tapi efeknya serius. Warna yang tidak kontras akan mengganggu penderita gangguan pengelihatan sebagian (low vision).

Tidak hanya itu, kontras tidaknya warna pada guiding block difabel, akan berpengaruh pada:

  • Kemudahan pengguna dalam mengenali guiding block di jarak tertentu. Dengan begitu, mereka dapat mengikuti jalur dengan lebih mudah.
  • Kesulitan dalam navigasi karena pengguna tidak dapat dengan mudah melihat jalur yang disediakan. Ini bisa membuat mereka kehilangan arah atau merasa tidak aman saat berjalan.
  • Menurunkan atau meningkatkan risiko kecelakaan. Jika pengguna tidak dapat dengan jelas melihat di mana guiding block berada, mereka mungkin akan terantuk, tersandung, atau bahkan jatuh, terutama di area yang memiliki perubahan level seperti tangga atau peron stasiun.

Selain kontras warna, Anda juga perlu memperhatikan tentang:

  • Kontras lingkungan vertikal terutama jika guiding block di area stasiun dan pusat perbelanjaan.
  • Penggunaan warna reflektif agar dapat memantulkan cahaya. Ini akan sangat berguna ketika pengguna melewati jalur pedestrian saat malam hari.
  • Pemeliharaan warna agar warna guiding block tidak mudah pudar.

4. Penempatan di Area yang Tidak Tepat

penempatan guiding block yang tidak tepat
penempatan guiding block yang tidak tepat

Selain pola itu sendiri, penting juga untuk memperhatikan di mana pola tersebut diletakkan.

Kesalahan dalam menempatkan guiding block di area yang tidak relevan, seperti di dekat hambatan fisik (misalnya, tiang atau pohon) atau di tempat yang tidak terhubung dengan rute yang jelas, bisa menyebabkan kebingungan. Pengguna mungkin tidak mendapatkan arah yang benar atau malah diarahkan ke rintangan, yang bisa membahayakan.

5. Tidak Konsisten dalam Panjang dan Lebar

Ukuran guiding block yang tidak konsisten, merupakan salah satu kesalahan serius dalam pemasangan fasilitas untuk difabel, terutama bagi penyandang disabilitas penglihatan.

Guiding block dirancang untuk memberikan panduan taktil yang konsisten dan dapat diandalkan. Alhasil, variasi dalam ukuran bisa membingungkan dan bahkan berbahaya bagi pengguna.

Alasan lain kenapa panjang lebar guiding block harus Anda perhatikan adalah:

  • Mengganggu Navigasi

Misalnya, jika guiding block tiba-tiba menjadi lebih sempit, pengguna mungkin berpikir bahwa jalur tersebut berakhir atau terpecah, padahal sebenarnya jalur tersebut masih berlanjut. Sebaliknya, jika guiding block tiba-tiba menjadi lebih lebar, pengguna mungkin tidak yakin apakah mereka masih berada di jalur yang benar.

  • Kesulitan dalam Deteksi

Ketika ukuran guiding block tidak konsisten, hal ini dapat menyulitkan pengguna untuk mendeteksi dan mengikuti jalur dengan percaya diri.

Pengguna yang mengandalkan pola dan dimensi yang konsisten untuk menentukan arah akan kesulitan menyesuaikan diri ketika ada perubahan ukuran yang tidak terduga. Ini bisa menyebabkan kesalahan dalam navigasi, seperti berjalan ke arah yang salah atau berhenti di tengah jalan.

  • Pengaruh pada Keselamatan

Ketidakkonsistenan dalam ukuran tidak hanya mempengaruhi navigasi, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pengguna. Misalnya, jika guiding block menjadi terlalu lebar atau sempit di dekat area berbahaya seperti tepi jalan atau tangga, pengguna mungkin tidak menyadari perubahan tersebut dan berisiko terjatuh atau mengalami kecelakaan.

Agar tidak salah dalam memilih guiding blockAnda bisa hubungi Futake Indonesia sekarang juga. Kami akan membantu Anda untuk menentukan jenis guiding block yang tepat.

Semoga informasi ini membantu dan tetap stay tune untuk informasi seru lainnya hanya di Futake Indonesia.

Ada Pertanyaan?

[contact-form-7 id="174" title="Contact Form"]

Artikel Lainnya

Scroll to Top